Selasa, 12 Desember 2017

Bawang dan Kesuna

Darimana asal dongeng Bawang dan Kesuna?
Pelajaran apa yang dapat dipetik dari dongeng tersebut?

Pada sebuah desa di Bali, hiduplah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari seorang ayah, ibu dan dua orang anak yang bernama Bawang dan Kesuna. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya bertugas menjaga kedua anaknya di rumah.

Suatu hari, seperti biasanya sang Ayah bekerja di sawah dan sang Ibu pergi ke pasar untuk berbelanja. Sementara kedua anak tersebut diberikan pekerjaan untuk memasak nasi dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.

Kesuna yang baik hati, meminta Bawang untuk menumbuk padi, karena dia mau mengerjakan yang lain. Tapi Bawang memberikan kembali pekerjaan menumbuk padi kepada kesuna dan mengatakan bahwa dia yang akan mengayak padi yang sudah selesai ditumbuk Kesuna. Selepas itu, Kesuna kembali meminta Bawang menepati janjinya, tapi sebelum Kesuna berbicara, bawang sudah menolak terlebih dahulu untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. 

Kesuna yang sabar terus diuji, dia pun mengayak. Setelah itu, Bawang masih terus beralasan lagi untuk menolak semua permintaan dari Kesuna, akhirnya merasa Bawang tidak ingin menolongnya, Kesuna mengerjakan sendiri semua pekerjaan rumah itu. Karena merasa kegerahan, Kesuna mandi ke sungai. Tidak lama setelah Kesuna pergi, Sang Ibu pulang dari Pasar. Bawang yang sifatnya pemalas dan si tukang fitnah pun segera berlari menuju dapur dan mengotori semua tangan serta mukanya.
www.waktogel.com
Sang Ibu yang melihat Bawang yang tampak kelelahan itu pun terkejut. Bawang memfitnah Kesuna dengan menjelaskan bahwa Kesuna tidak membantu apa-apa. Merasa kesal dan marah, sang Ibu pun memukul dan mengusir Kesuna ketika Kesuna kembali. Kesuna yang merasa sedih serta bingung harus kemana, akhirnya dia berjalan tanpa arah dan sampailah di tengah hutan. Tiba-tiba dia melihat burung crukcuk kuning dan memohon kepada burung crukcuk kuning untuk membunuhnya dengan cara mematuk ubun-ubunnya. Burung Crukcuk kuning pun menghampiri dan segera mematuk ubun-ubun Kesuna, namun betapa kagetnya dia bahwa bukan sakit yang dirasakan justru malah rangkaian bunga emas yang menempel di kepalanya seperti mahkota. Tidak hanya ubun-ubun yang dipatuk, burung itu juga mematuk kupung, leher, tangan, dan kakinya. Namun semua yang dipatuk berubah menjadi perhiasan yang mewah. Setelah itu, Kesunan pun pulang dan tinggal di rumah neneknya.
www.budayapoker.com
Suatu hari,Bawang pergi kerumah neneknya untuk meminta kayu bakar, Bawang melihat Kesuna yang dipenuhi oleh emas pun bertanya darimana Kesuna mendapatkannya. Karena Kesuna adalah anak yang baik dan jujur maka kesuna pun mengatakan kepada Bawang. Dengan cepat Bawang pulang dan pura pura dimarahi oleh ibunya,iapun menangis lalu pergi kehutan dan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Kesuna. Namun bukan emas yang muncul, namun luka parah yang muncul diseluruh bagian tubuh Bawang yang dipatuk crucuk tersebut. Makin lama luka tersebut pun makin bertambah parah dan Bawang pun mati ditempat tesebut.

***


Demikianlah akhir dari kisah ini. 
Adapun pelajaran yang dapat dipetik dari dongeng ini adalah Setiap orang yang serakah dan suka memfitnah orang lain akan mendapatkan balasan yang setimpal. Namun setiap perbuatan yang baik pasti akan membuahkan hasil yang baik pula.

Ayo...!!! kunjungi website kami di "WAKTOGEL" dan "BUDAYAPOKER"
Daftarkan Diri Anda Sekarang! Dan dapatkan BONUS serta JACKPOT yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar