Minggu, 10 Desember 2017

Kenapa Medan Identik Dengan Batak?

Situs Agen Judi Poker Online Domino 99 Terpercaya-Dengan minimal deposit Rp 25,000 anda sudah bisa mendapatkan BONUS chips dari kami
Ayoo kunjungi website kami dan menangkan HADIAH nya

Kenapa Medan tidak disebut Kota Melayu atau Kota Cina atau lainnya?
Kenapa harus Batak? Karena Kota Medan masih merupakan bagian dari Kerajaan Batak.

Di mulai dari sejarah Kerajaan Deli itu sendiri atau sering juga di sebut sebagai Kerajaan Melayu Deli. Kerajaan Melayu Deli berdiri sekitar tahun 1630 mengatakan Muhammad Dalik atau dikenal juga dengan nama Gocah Pahlawan atau juga Laksamana Khuja Bintan (Laksamana Kuda Bintan), sebagai perwakilan Kesultanan Aceh di Sumatra Utara Saat ini.

Terdapat jarak sekitar 91 tahun berdirinya kesultanan Deli ini dengan Keruntuhan Kerajaan Batak seperti yang di Catat Fernand Mendez Pinto (1539). Paska jatuhnya Kerajaan Batak, Aru dan Pase 1539 ketangan Aceh masih menyisakan polemik sampai saat ini tentang dimanakah letak Kerajaan Aru tersebut, dimana sebahagian masyarakat Karo di blog-blog dan forum sering menyatakan diri Sebagai bagian dari Aru.
Terdapat 2(dua) teori umum menurut para peneliti dalam catatan Tomi Pires yang menyatakan bahwa Kerajaan Batak itu ada diantara Aru dan Pase, yaitu sebagai berikut:

1.   Menurut Leonard Y. Andana
Opini ini menyatakan bahwa Kerajaan Tamiang adalah Kerajaan Batak karena posisi Aru yang kemudian menjadi Deli adalah Lokasi yang sama. Disamping itu, Raja Tamiang juga ditulis sebagai “Raja Batak” karena menurut keterangan Raja Aru adalah Putra Sultan Sajak yang merupakan "keturunan dari Batak"
2. Menurut Fernand Mendez Pinto
Kerajaan Tamiang adalah Bagian Kerajaan Batak. Catatan Perjalanan Fernand Mendez Pinto yang terjemahkan kedalam Bahasa Inggris oleh H.C Gent, tahun 1653 (catatan inilah yang dipakai oleh banyak penulis sejarah Aceh dan Aru). Dalam Catatan Pinto 2(dua) tempat penting yang dipertahankan oleh 3(tiga) Putra Raja Batak hingga tewas yaitu “Jacur” dan “Lingua”. Dalam Catatan Pinto juga ditulis Bahwa Pusat Kerajaan itu ada di Pananiu/Panaiu yang ada disisi Barat Sumatra, artinya dalam pelayaran Pinto dari Malaka ke pusat Kerajaan Batak maka Perahu itu harusnya Melawati Aceh.
Maka tentunya diantara Pase dan Aru ada setidaknya Jacur (Nagur – Simalungun Saat ini), artinya Kerajaan Aru itu ada didaerah Asahan saat ini. Karena di percaya beberapa pendapat yang mengatakan bahwa perang Aru dan Aceh di Sungai Panetican (Pinto) sekarang disebut sebagai Sungai Panei di Asahan. Tetapi merujuk sejarah Asahan maka Nama Asahan itu sendiri berasal dari kebiasaan Raja Simargolang yang mengasah Pedang Pusakanya di “Aek Toba” sehingga disebut lah nama daerah itu Asahan dan Sungainya sungai Asahan (Nb: artinya sejak ratusan tahun lalu masyarakat sudah mengerti bahwa Sungai Asahan adalah Pembuangan air Danau Toba).

3.  Raja Simargolang sendiri mengaku sebagai keturunan (Pomparan Raja Batak) dari keturunan Raja Borbor dan menurut sumber yang saya baca, masih ada di dapat dari cerita tua-tua disekitar Simalungun Bawah atau di daerah Pulo Raja dan Pulo Maria maupun dalam beberapa Buku Tarombo Raja Batak. Kesultanan Asahan Sendiri berdiri 1630.
4.  Tomi Pires Menggambarkan Aru sebagai Kerajaan Maritim Kuat yang menguasai selat Malaka. Selanjutnya Tomi Pires mencatan Bahwa Kerajaan Aru itu meliputi sebagian Tanah Minangkabau dengan Sungai Sangat Besar sepanjang Sumatra yang bisa di layari (Sungai Siak – bias dilayari sampai ke Pekan Baru).

5.  Nah William Marsden dalam Laporannya pada Raja Inggris (History of Sumatra - 1784) Malah menulis dengan tegas Luasnya Negeri Batak Batak (dia menulis “Batta”) adalah Dibatasi oleh ke selatan Aceh dan ke selatan oleh Passaman dan daerah Merdeka Rau atau Aru (dia menulis Aru adalah Tanah Rao - penulis), tetapi lebih jelasnya ditandai dengan perpanjangan Sungai Besar Singkel (ditulis "Sinkell")ke bagian Tamiang (ditulis "Tabooyong" pada sisi pantai dan pedalaman, Jauh Keselatan ke Air Bangis (ditulis Aye Bongey), pada sisi belakang dimulai nya Tanah Rao.

Beberapa Sejarawan mengatakan Pananiu ini ada di Panei – Kabupaten Padang Lawas Sumatra Utara Saat ini. Masih mengutip Pinto bahwa Tentara Batak itu di Bantu oleh Pasukan Minangkabu artinya Minangkabau adalah sekutu dan ada garis demarkasi Suku Batak dengan Minang Saat ini dapatlah kita katakan tapal batas saat Kerajaan Batak Masih berdiri.
Jadi wajar donk medan itu Identik dengan Batak.


Demikian cerita ini dibuat oleh "WAKTOGEL" dan "BUDAYAPOKER"  
Semoga anda senang bermain diwebsite kami. Terima Kasih atas partisipasinya ya..^^

BY : CS SILVIA
PIN BBM SILVIA : DDEAB11E
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar