Bagaimana Kisah Buaya Ajaib itu?
Apa hikma yang dapat diambil dari kisah Buaya Ajaib ini?
Pesona Indonesiaku - Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang lelaki yang bernama Towjatuwa di tepian sungai Tami di tanah Irian Jaya.
Lelaki itu sedang merasa gundah, karena istrinya yang sedang hamil tua
mengalami kesulitan dalam melahirkan. Untuk membantu melahirkan anaknya
itu, ia membutuhkan operasi yang menggunakan batu tajam dari sungan
Tami.
Keesokan harinya, Towjatuwa pun memutuskan untuk pergi ke tepi sungai Tami untuk mencari batu tersebut. Dalam perjalanan Towjatuwa pun berpikir apakah dirinya bisa mendapat batu tersebut.
Sesampainya di sungai Tami, ia pun mulai mencari batu tersebut. Ketika ia sedang sibuk mencari batu tajam tersebut, ia mendengar suara yang aneh dari sisi belakangnya. Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika ia melihat seekor buaya yang sangat besar di depannya. Ia pun sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu pun perlahan bergerak mendekati Towjatuwa. Tidak seperti buaya lainnya, binatang ini memiliki bulu-bulu dari burung Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu bergerak, binatang itu nampak menyeramkan dan menakutkan.
Towjatuwa pun berpikir untuk lari dan berhenti untuk mencari batu
tajam. Namun, saat Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya tersebut
menyapanya dengan ramah.
“Apa yang sedang kamu lakukan di sini?” Tanya Si Buaya.
“Saya sedang mencari batu tajam,” sahut Towjatuwa dengan rasa gugup ketakutan.
“Untuk apa batu tajam itu?” balas Si Buaya.
“Istri saya sedang hamil tua dan membutuhkan batu tersebut untuk membantu proses melahirkannya!!!” jawab Towjatuwa.
“Tidak usah khawatir, saya akan datang kerumahmu nanti malam. Saya akan menolong istrimu melahirkan.”
Lelaki itu sedang merasa gundah, karena istrinya yang sedang hamil tua
mengalami kesulitan dalam melahirkan. Untuk membantu melahirkan anaknya
itu, ia membutuhkan operasi yang menggunakan batu tajam dari sungan
Tami.
Keesokan harinya, Towjatuwa pun memutuskan untuk pergi ke tepi sungai Tami untuk mencari batu tersebut. Dalam perjalanan Towjatuwa pun berpikir apakah dirinya bisa mendapat batu tersebut.
Sesampainya di sungai Tami, ia pun mulai mencari batu tersebut. Ketika ia sedang sibuk mencari batu tajam tersebut, ia mendengar suara yang aneh dari sisi belakangnya. Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika ia melihat seekor buaya yang sangat besar di depannya. Ia pun sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu pun perlahan bergerak mendekati Towjatuwa. Tidak seperti buaya lainnya, binatang ini memiliki bulu-bulu dari burung Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu bergerak, binatang itu nampak menyeramkan dan menakutkan.
Towjatuwa pun berpikir untuk lari dan berhenti untuk mencari batu tajam. Namun, saat Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya tersebut menyapanya dengan ramah.
“Apa yang sedang kamu lakukan di sini?” Tanya Si Buaya.
“Saya sedang mencari batu tajam,” sahut Towjatuwa dengan rasa gugup ketakutan.
“Untuk apa batu tajam itu?” balas Si Buaya.
“Saya sedang mencari batu tajam,” sahut Towjatuwa dengan rasa gugup ketakutan.
“Untuk apa batu tajam itu?” balas Si Buaya.
“Istri saya sedang hamil tua dan membutuhkan batu tersebut untuk membantu proses melahirkannya!!!” jawab Towjatuwa.
“Tidak usah khawatir, saya akan datang kerumahmu nanti malam. Saya akan menolong istrimu melahirkan.”
“Tidak usah khawatir, saya akan datang kerumahmu nanti malam. Saya akan menolong istrimu melahirkan.”
Dengan rasa penasaran disertai rasa gembira Towjatuwa pun beranjak pulang ke rumahnya menemui sang isteri tersebut. Dengan rasa sangat bahagia, ia pun menceritakan perihal pertemuannya dengan seekor buaya ajaib di sunagi Tami.
Malam itu pun tiba, seperti yang dijanjikan, buaya ajaib itu datang ke rumah Towjatuwa. Buaya itu pun memasuki rumah Towjatuwa. Dengan kekuatan ajaibnya, buaya yang bernama Watuwe itu menolong proses kelahiran seorang bayi laki-laki dengan selamat. Bayi laki-laki itu pun diberi nama Narrowa. Watuwe meramalkan bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi seorang pemburu yang handal.
Watuwe lalu mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar, maka Towjatuwa dan seluruh keturunannya akan mati. Sejak saat itulah, Towjatuwa dan keturunannya berjanji untuk melindungi binatang yang berada di sekitar sungai Tami terutama buaya dari para pemburu.
Demikianlah cerita dongeng buaya ajaib semoga dapat menghibur Anda semua di mana pun Anda berada.
Ayo...!!! kunjungi website kami di "WAKTOGEL" dan "BUDAYAPOKER"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar